Langsung ke konten utama

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “ MODEL SPIRAL & CONTOH UML”



TUGAS
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MODEL SPIRAL & CONTOH UML”

DISUSUN OLEH :

1.     M.Yoga Pradana (15428006)
2.     Ari Afandi Yusuf (15429013)
3.     Amzarudin       (154289015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK CIKARANG
2017

==========================================================================

SPIRAL MODEL
Pengertian
Spiral model adalah salah satu bentuk evolusi yang menggunakan metode iterasi natural yang dimiliki oleh model prototyping dan digabungkan dengan aspek sistimatis yang dikembangkan dengan model waterfall. Tahap desain umumnya digunakan pada model Waterfall, sedangkan tahap prototyping adalah suatu model dimana software dibuat prototype (incomplete model), “blue-print”-nya, atau contohnya dan ditunjukkan ke user / customer untuk mendapatkan feedback-nya. Jika prototype-nya sudah sesuai dengan keinginan user / customer, maka proses SE dilanjutkan dengan membuat produk sesungguhnya dengan menambah dan memperbaiki kekurangan dari prototype tadi.

Spiral model dibagi menjadi beberapa framework aktivitas, yang disebut dengan task regions. Kebanyakan aktivitas2 tersebut dibagi antara 3 sampai 6 aktivitas. Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam spiral model:
          1. Komunikasi Pelanggan (Customer Communication)
                Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif antara        developer dengan user / customer terutama mengenai kebutuhan dari  customer.
          2. Perencanaan (Planning)
                Aktivitas perencanaan ini dibutuhkan untuk menentukan sumberdaya, perkiraan                waktu pengerjaan, dan informasi lainnya yang dibutuhkan untuk pengembangan     software.
          3. Analisis Risiko (Risk Analysis)
                Aktivitas analisis resiko ini dijalankan untuk menganalisis baik resiko secara teknikal           maupun secara manajerial. Tahap inilah yang mungkin tidak ada pada model proses         yang juga menggunakan metode iterasi, tetapi hanya dilakukan pada spiral model.
          4. Perekayasaan (Engineering)
                Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun 1 atau lebih representasi dari aplikasi           secara teknikal.
          5. Konstruksi dan peluncuran (Construction and Release)
                Aktivitas yang dibutuhkan untuk develop software, testing, instalasi dan penyediaan           user / costumer support seperti training penggunaan software serta dokumentasi              seperti buku manual penggunaan software.

          6. Evaluasi pelanggan (Customer Evaluation)
                Aktivitas yang dibutuhkan untuk mendapatkan feedback dari user / customer      berdasarkan evaluasi mereka selama representasi software pada tahap engineering     maupun pada implementasi selama instalasi software pada tahap construction and release.
Satu lingkaran dari bentuk spiral pada spiral model dibagi menjadi beberapa daerah yang disebut dengan region. Region tersebut dibagi sesuai dengan jumlah aktivitas yang dilakukan dalam spiral model. Tentunya lingkup tugas untuk project yang kecil dan besar berbeda. Untuk project yang besar, setiap region berisi sejumlah tugas-tugas yang tentunya lebih banyak dan kompleks daripada untuk project yang kecil. SE berjalan dari inti spiral berjalan mengitari sirkuit per sirkuit. Sebagai contoh untuk sirkuit pertama dilakukan untuk pembangunan dari spesifikasi dari software dengan mencari kebutuhan dari customer. Untuk sirkuit pertama harus menjalani semua aktivitas yang didefinisikan. Setelah 1 sirkuit terlewati lanjut ke tugas selanjutnya misalnya membangun prototype. Tugas ini juga harus mengitari 1 sirkuit dan begitu terus selanjutnya sampai project selesai.
Tidak seperti model-model konvesional dimana setelah SE selesai, maka model tersebut juga dianggap selesai. Akan tetapi hal ini tidak berlaku untuk spiral model, dimana model ini dapat digunakan kembali sepanjang umur dari software tersebut. Pada umumnya, spiral model digunakan untuk beberapa project seperti Concept Development Project (proyek pengembangan konsep), New Product Development Project (proyek pengembangan produk baru), Product Enhancement Project (proyek peningkatan produk), dan Product Maintenance Project (proyek pemeliharaan proyek). Keempat project tersebut berjalan berurutan mengitari sirkuit dari spiral. Sebagai contoh setelah suatu konsep dikembangkan dengan melalui aktivitas2 dari spiral model, maka dilanjutkan dengan proyek selanjutnya yaitu pengembangan produk baru, peningkatan produk, sampai pemeliharaan proyek. Semuanya melalui sirkuit2 dari spiral model.
Mengapa spiral model begitu populer? Pendekatan dengan model ini sangat baik digunakan untuk pengembangan sistem software dengan skala besar. Karena progres perkembangan dari SE dapat dipantau oleh kedua belah pihak baik developer maupun user / customer, sehingga mereka dapat mengerti dengan baik mengenai software ini begitu juga dengan resiko yang mungkin didapat pada setiap aktivitas yang dilakukan. Selain dari kombinasi 2 buah model yaitu waterfall dan prototyping, kelebihan dari software ini ada pada analisis resiko yang dilakukan, sehingga resiko tersebut dapat direduksi sebelum menjadi suatu masalah besar yang dapat menghambat SE. Model ini membutuhkan konsiderasi langsung terhadap resiko teknis, sehingga diharapkan dapat mengurangi terjadinya resiko yang lebih besar. Sebenarnya dengan menggunakan prototype juga bisa menghindari terjadinya resiko yang muncul, tetapi kelebihan dari model ini yaitu dilakukannya proses prototyping untuk setiap tahap dari evolusi produk secara kontinu. Model ini melakukan tahap2 yang sudah sangat baik didefinisikan pada model waterfall dan ditambah dengan iterasi yang menyebabkan model ini lebih realistis untuk merefleksikan dunia nyata. Hal-hal itulah yang menjadi kelebihan menggunakan spiral model.
Meskipun banyak kelebihan tetapi tentu masih ada kekurangannya. Kekurangannya ada pada masalah pemikiran user / customer dimana mereka pada umumnya tidak yakin bahwa pendekatan evolusioner ini dapat terus dalam ambang kontrol yang bagus. Dibutuhkan kombinasi kemampuan manajerial dan teknis tersendiri untuk mengontrol model ini sehingga dengan sendirinya dapat meyakinkan user / customer tersebut. Mengenai analisis resiko yang terdapat pada model ini dibutuhkan kemampuan expert tersendiri agar tahap ini dapat berjalan dengan baik. Dibutuhkan kemampuan manajemen yang tinggi untuk melakukan perkiraan resiko, karena jika ada resiko yang luput untuk dievaluasi, dikhawatirkan dapat muncul di kemudian hari yang dapat menghambat proses SE. Kesimpulannya, model ini sebetulnya cukup populer, tetapi masih kalah populer dibandingkan model2 yang lama yaitu waterfall atau prototype akibat belum banyak penggunaan model ini yang dapat meyakinkan pemikiran user / customer.
Menurut saya, spiral model ini merupakan model proses yang paling cocok digunakan setelah ada tahap evolusioner pada model proses. Saya mengatakan itu berdasarkan kemampuan spiral model yang menggabungkan kemampuan dari waterfall model dan prototyping dimana kedua model ini merupakan model yang sangat populer digunakan. Sangat populer tentu karena menghasikan sesuatu yang pasti hasilnya baik. Dua hal baik digabungkan seharusnya bisa menjadi sesuatu hal yang sangat baik.
Waterfall model dengan tahapan2 standarnya yang sudah saya paparkan pada tulisan yang lain ditambah dengan prototype untuk memuaskan kebutuhan user / customer menjadi kombinasi untuk memuaskan konsumen secara teknis dengan sangat baik. Ada tahapan yang belum terdapat pada model yang lain yaitu analisis resiko yang menjadi suatu keunggulan tersendiri dari spiral model ini. Analisis resiko menjadikan model ini unggul secara manajerial maupun teknis, karena resiko yang dianalisis mencakup dalam 2 scope tersebut. Mungkin untuk project dengan skala kecil, analisis resiko bisa membuang waktu, meskipun penting juga untuk dilakukan. Akan tetapi untuk project dengan skala besar, analisis resiko harus, harus, dan harus dilakukan. Jika muncul masalah pada suatu tahapan tentu akan membuang waktu lebih banyak. Jadi, sudah sewajarnya ketika akan menerapkan SE dengan model ini, tentu harus ada alokasi waktu tersendiri khusus untuk melakukan tahapan analisis resiko. Pada akhirnya, meskipun ada beberapa kelemahan, akan tetapi spiral model ini cocok digunakan untuk pengembangan software di jaman sekarang ini.


Sektor-sektor pada Spiral Model adalah:                                    

1.Mengidentifikasi tujuan, alternatif, dan kendala setiap tahap secara spesifik 
2.Mengevaluasi alternatif, menilai resiko dan pengurangannya, aktifitas ditempatkan untuk mengurangi resiko kunci
3.Pengembangan dan validasi
4.Proyek ditinjau ulang dan tahap spiral berikutnya direncanakan



Keunggulan model ini adalah :

1.Model ini sangat baik digunakan untuk sistem dan software yang besar.
2.Menekankan pada pencarian okumative, dan pemaksaan penggunaan kembali software yang telah ada
3.Adanya  analisa resiko pada mekanisme untuk memperkecil resiko
4.Adanya prototyping sehingga memudahkan komunikasi dengan konsumen

Kelemahan model ini adalah :

1.Memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengembangkan software
2.Sistem pengendalian yang kurang baik 
3.Biasanya pihak developer dan perusahaan berada pada satu pihak yang sama sehinggapada tahadap analisa resiko, mereka bisa sewaktu-waktu dapat membatalkan prosesrekayasa Jika pihak developer adalah pihak di luar perusahaan, maka akan timbulmasalah okum

Konsep Dasar UML
UML (Unified Modeling Languange) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa permodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagai dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan orang lain.

UML merupakan bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan menvisualisasikan artifak dari proses analisa dan desain berorientasi objek. UML menyediakan standar pada notasi dan diagram yang dapat digunakan untuk memodelkan sistem. UML menjadi bahasa yang dapat digunakan untuk  berkomunikasi dalam perspektif objek antara user dengan  developer, developer dengan developer desain, dan developer pemrograman. Pemodelan visual membantu untuk menangkap struktur dan kelakuan dari objek, mempermudah penggambaran  interaksi antara elemen dalam sistem, dan mempertahankan konsistensi antara desain dan implementasi dalam pemrograman.
Component diagram
Component diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan softwere pada suatu sistem. Component diagram merupakan penerapan softwere dari satu ataupun lebih class, dan biasanya berupa file data atau .exe, source kode, table, dokumen dsb.


Inilah contoh dari component diagram.


Pertanyaan :
1.      Fitri : Apa kendala setiap tahap secara spesifik  dalam mengedintifikasi ?
2.      Abdul Rahman : Contoh dari uml spiral model lainnya yang lebih di mengerti !
3.    Mauna Fitria : Spiral model ini di pergunakan dalam sekala besar atau kecil ?
4.    Yenni : Perbaikan apa yang harus di lakukan agar tidak ada kelemahan dalam spiral model ?

Jawaban
1.            - Memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengembangkan software
 - Sistem pengendalian yang kurang baik
 -Biasanya pihak developer dan perusahaan berada pada satu pihak yang sama sehinggapada tahap analisa resiko,    mereka bisa sewaktu-waktu dapat membatalkan prosesrekayasa Jika pihak developer adalah pihak di luar perusahaan,   maka akan timbulmasalah okum
2.

3.            Model Spiral/Boehm sangat cocok diterapkan untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar di mana pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami kondisi pada setiap tahapan dan bereaksi terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan. Selain itu, diharapkan juga waktu dan dana yang tersedia cukup memadai.
4.            Mungkin masih bisa di perbaiki lagi tapi entah bagai mana, karena sejauh ini spiral model belum bisa di perbaiki atau di kembangkan , karena spiral ini tergolong model yang sangat baru.


Kesimpulan:
Dari beberapa Prespective model yang telah di jabarkan, saya beranggapan spiral model lah yang paling bagus, spiral model saya pilih mengingat banyaknya kelebihan pada model ini terutama karena Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer dan cocok untuk perangkat lunak sekala besar, meskipun model ini memiliki beberapa kekurangan tapi semua kekurangan tersebut dapat tertutupi dengan besarnya kelebihan yang dimilikinya, yang antara lain :
  • Setiap tahap pengerjaan dibuat prototyping sehingga kekurangan dan apa yang diharapkan oleh client dapat diperjelas dan juga dapat menjadi acuan untuk client dalam mencari kekurangan kebutuhan.
  • Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.
  • Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer. 
  • Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses.
  • Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
  • Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif.
  • Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.











Sumber Ilmu :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Biodata

Nama : M.Yoga Pradana Tempat/Tgl Lahir : Garut, 04 Oktober 1996 Jenis : Laki-Laki Alamat : Kp.Tabrik , 02/02, Linggamukti, Sucinaraja, Garut, Jawa Barat, Indonesia Agama : Islam Pekerjaan : Karyawan Sekolah : STMIK Cikarang                 Jurusan : Sistem Informasi                 Jenjang : S1